MALAKOK atau BOLOAN


oleh : R.Dt.Rajo Manso

Nagari di Minangkabau merupakan suatu wilayah yang independent, yang tidak terikat dengan nagari lain. Sedangkan dilain pihak terdapat mobilitas penduduk yang bebas antara satu nagari dengan nagari lain. Hampir tidak ada hambatan mengenai mobilitas orang per orang ini dan inilah yang sangat mendorong pola perpindahan orang dari satu nagari ke nagari lain, bahkan kewilayah di luar Luak Nan Tigo. Fakta menunjukan bahwa orang Minang yang sesuku, tidak selalu terdiri dari orang-orang seniniak, hal ini dibuktikan oleh kenyataan sebagaimana tampak dalam tiap nagari, dimana suku yang ada tidak terbatas pada keempat suku asal, yang terdiri dari suku Koto – Piliang – Bodi – Caniago saja, tapi malah sudah sebanyak 96 buah suku, kiranya akan merupakan sarana yang amat strategis bagi Adat Minang untuk dapat menyesuaikan diri dengan tantangan gelombang modernisasi Indonesia dewasa ini.

Malakok atau Boloan atau belahan suku adalah sarana untuk bisa menampung orang-orang berdarah Minang, tapi belum menjadi urang Minang, seperti anak-anak yang lahir dari istri-istri non Minang, pendatang-pendatang para transmigrasi, pendatang baru dari luar Minangkabau yang menetap disalah satu nagari di Ranah Minang. Yang mengakibatkan timbulnya keragaman (heterogen) dari penduduk Minang. Dalam satu nagari tidak terbatas lagi pada keempat suku yang seniniak, tapi sudah diragami dengan pendatang, yang harus dimasukkan kedalam struktur pesukuan yang terdapat dalam nagari itu. Dari dulu banyak dari suku bangsa lain yang datang dari luar Minangkabau dan mempunyai budaya lain, serta menetap di Ranah Minangkabau seperti Jawa, mulai dari pasukan Adityawarman, orang Bugis, Aceh dan bahkan keturunan Cina dan Keling serta Arab. Dan yang terakhir transmigrasi dari Wonogiri di Sitiung. Mereka diterima dan ditampung dalam struktur pasukuan Minangkabau dan menjadi kemenakan. Walau dengan hak yang berbeda dari kemenakan kontan dari pasukuan asal, dapat diterima dan ditampung dalam pasukuan Minang melalui proses “Malakok“.

Selain dari itu banyak pula laki-laki Minang yang mempunyai istri wanita dari luar pasukuan Minang, seperti Sunda, Jawa, Manado dan lainnya, bahkan juga bangsa Eropa, bagi laki-laki tersebut putuslah hubungan kekerabatannya dengan Ranah Minang. Tak ada kompromi dan toleransi dalam hal ini, siapapun dan jabatan apapun dia, yang mungkin untuk menghindarinya hanya menerapkan azas “Malakok”.

Boloan atau Balahan Suku bisa di dalam Luak Nan Tigo, tetapi juga sampai di Rantau. Prinsip “BOLOAN” ini sesungguhnya tepat sekali untuk dikembangkan di daerah rantau baru seperti Jawa, Sulawesi, Aceh dan lainnya, untuk menjamin kelestarian dan kekerabatan Suku Bangsa Minangkabau. Apa salahnya orang Batusangkar atau Salimpauang mempunyai “balahan suku” di Jakarta, Bandung, Makasar misalnya. Orang Tanjuang Alam mempunyai balahan ke Malaysia, Burunai Darusalam dan Amerika. Orang solok mempunyai “Boloan” di Nagari Sembilan atau Sereban Kuala Lumpur.

Apa salahnya pula kalau istri-istri Non Minang diangkat menjadi kamanakan tumpangan dalam pasukuan Minang, sehingga mereka mantap menjadi orang Minang. Sesuai dengan harapan dan dambaan mereka dengan bersuamikan orang Minang. Patut dicatat pada umumnya istri-istri Non Minang adalah mereka yang menganut garis keturunan Patrilinial atau Bilateral sehingga begitu mereka kawin dengan laki-laki Minang, sesungguhnya mereka mendambakan dapat diterima dalam Pasukuan Minangkabau, khususnya anak-anak mereka.

Kalau anak-anak yang lahir dari Ibu Non Minang dari seorang suami Minang ditanya, “Kamu orang mana”? Maka dengan lantang pada umumnya mereka menjawab “Orang Minang“ atau “Orang Padang“. Karena begitulah ibu-ibu mereka mengajarkannya sesuai dengan keturunan patrilineal. Apa salahnya kebanggaan sebagai “orang Minang“ ini kita mantapkan dengan memberikan “Pengukuhan atau Pengakuan” mereka sebagi Suku Minangkabau melalui proses “ Malakok “. Banyak orang-orang Non Minang yang mempunyai ikatan kekerabatan perkawinan dengan Minangkabau, mereka mengaku dan malah bangga sebagai orang Minang, bahkan banyak istri-istri non Minang yang telah berdomisili di Ranah Minangkabau puluhan tahun, beranak pinak di Ranah Minangkabau, berbahasa Minang, beradat istiadat Minang, berbudaya Minang, tapi masih belum diakui sebagai orang Minang. Juga tidak dikukuhkan dalam pasukuan Minangkabau. Apa salahnya kalau bagi mereka dibukakan pintu pembentukan suku baru atau sebagai balahan suku lama melalui proses “malakok” yang sudah di isyaratkan dan di mungkinkan oleh aturan Adat itu sendiri. Kenapa orang Minang tidak mau membukakan “pintu hati” ke arah itu ? Masyarakat Minangkabau seharusnya dan tentunya juga dapat menerima pembauran Cina Muslim, Eropa Muslim, Arab dan lainnya dalam struktur sistem kekerabatan Minang. Proses pembauran Minang ini sesungguhnya dapat dikembangkan dalam menyelesaikan pembauran masalah keturunan, baik keturunan Cina, Arab, Eropa dan lainnya, yang sampai sekarang hampir tidak mengalami kemajuan dan bahkan masalah keturunan ini, selalu menjadi biang keladi letupan dan gejolak sosial dalam masyarakat.

Maka dalam kerangka pelestarian suku Minangkabau dan sebagai salah satu upaya akomodatif dalam kerangka dasar Bhineka Tunggal Ika, marilah di mulai sistem pembauran Adat “Malakok atau Baloan“ ini, khusus kepada “anak pisang Minangkabau“, dan umumnya pada suku Bangsa apapun juga yang ada tali kekerabatannya dengan Ranah Minangkabau. Semakin banyak warga Negara yang berasal dan berbudaya Minangkabau, maka akan semakin banyak juga pendukung Adat Minangkabau. Semakin banyak pendukung Adat dan Budaya Minang, semakin kuatlah Adat Minang. Semakin banyak pendukung Adat Minang, maka terjaminlah kelestarian Adat dan Budaya Minangkabau. Sebaliknya semakin sedikit pendukung Adat Minangkabau, semakin lemahlah posisi orang Minang dalam berhadapan dengan Adat dan Budaya lain dan akan semakin kuranglah peranan orang Minangkabau dalam pergaulan Nasional. Ingatlah “suku jaan sampai pupuih, manah jaan sampai hilang”.

Tentang YHOHANNES NEOLDY, ST

Seberapa besar kita mengenal diri kita sendiri, tentunya hanya kita yang tau. Kita bisa berbicara A didepan orang mengenai diri kita. tapi bisakah kita mengatkan B pada Hati kita. tentunya tidak sejujurnya kita tidak dapat membohongi hati kita. kita suka terhadap sesuatu tapi dengan berbagai pertimbnagan kita malas mengungkapakan hal tersebut….kenapa dan mengapa??? tentunya hanya kita yang tahu. apakah sebegitu memalukannya hal yang kita inginkan sehingga kita tidak berani dan enggan mengungkapkannya. …saiYah… kLo suRuh descrIbe aBouT mY seLf.. gw seNdiri biNguNg.. seTiaP haRi aDa yG beRubaH.. eNTah yG baIk ataU yaNg buRux.. yG pasti gw bUkaN oRang yaNg meNgikuTi aRus.. BiaR kaN meReka di LUaR saNa beRmaiN deNgan maiNaNnya.. aKu deNgaN maiNaN ku seNdiri.. Gw kadaNg gILa kaDang meLankoLis kadaNg juga sTatis.. haNya terKadaNg hiduP ku teRLalu draMatis tuK ku ceRitaKan.. aKu oRang aNeH yG taK peRnah teRteBak oLeh Ku sendirI keMaNa jaLan yG ku tUju..HaL baRu.. aKu peMbuRu haL baRu.. di dUNia iNi banYak haL yg beLum ku keNaL.. MuNgkiN akaN ku haBis kaN hiduP ku uNTuK iTu daN bersEraH diRi seUtuHnya pada-Nya.. peTuaLaNg.. iTu meMaNg! oRaNg yG maLang.. Ku rasa aKu iNgiN puLaNg.. ke JaLan iTu.. BUkaN meLayaNg” spRti saaT ini.. aKu aneH.. peNuh deNgan diLemaTis.. taPi aKu taU siaPa aKu.. aH ribeT.. neoldy… neoldy… saMa saJa.. sILahkaN kaLIan yG meNiLai.. sUdaH banyaK Kok yaNg meniLai.. tesTi Ku saJa yG kaLIan baca tUk mengeNaL ku.. yG kadaNg giLa kadaNg aneH.. RibeTtttttttttt!!!!!!! PokoknYa yg pEngen taU gMn gW oR6nYa cobaLah utK l3bih deKaT..deKaT..DeKaT..Dekat..terUs..Terus..TerUs bElUm DeKat.. TRus dah ah BaHaYa terLaLu dEkaT……………….”WARNING” Lagi….. Saya lebih suka memulai dari bawah dan mendaki kepuncak dari pada memulai dari puncak dan harus tetap bertahan disana. Berbagai bunga serta kerikil dalam kehidupan ini telah sering aku rasakan, baik itu dalam bentuk cemoohan, cacian, sanjungan, sindiran, pujian, bahkan ada pula dukungan serta tekanan yang membuatku semakin hidup ini menjadi lebih bisa aku maknai. Tapi semua itu hanya pandangan orang dari luar saja, hati ini tak ada yang tau aku merasakan apa saat ini, sakitkah aku, pedihkan aku, teririskah aku atau senangkah aku, bahagiakan aku, ceriakah aku itu semua hanya hatiku yang membawa kemana aku harus melangkah mencari jalan yang benar2 lurus tanpa duri2. Meski kesedihan terus menggantung pada kelopak mata ini berusaha menarik terus dengan kuat air mataku untuk keluar dan terkadang tangisan itu tak bisa ku bendung sampai tersedu-sedu. Aku berjuang dengan tangnku sendiri hanya mama dan nenek ku yang perhatian untukku. Menghormati diri sendiri, mengenal diri sendiri, mengendalikan diri sendiri. Tiga ini saja mengarahkan hidup pada kekuatan yang berddaulat. Ingatlah kebaikan seseorang pada kita Lupakan kesalahan seseorang pada kita Ingatlah kesalahan kita pada orang lain dan Lupakan kebaikan kita pada orang lain jangan berdusta bila tak ingin didustai… Ketika Seseorang melukai hatimu, tulislah diatas pasir agar terhapus angin. Bila kebaikan yang terjadi, pahatlah di atas batu agar tidak terhapus oleh angin. Saat hidup berjalan di luar rencana pasti ada sesuatu keajaiban di dalamnya. Hanya orang-orang yang bisa berfikir jernih yang akan mampu memunculkan ke ajaiban itu dan memahami bawah hidup itu misteri. Kemandirian untuk mengisi waktu muda dengan hal-hal positif dan tidak takut akan adanya perbedaan. Serta kemandirian untuk selalu melahirkan kreatifitas dan inovasi dalam mencari penyelesaian permasalahan, tanpa berharap adanya kesempatan dari orang lain. “Dan jangan terlalu cepat menilai seseorang … apalagi baru bertemu atau cuma melihat dari jauh! Kenali dulu orang itu, baru menilai! Bak pitua urang minang, “KOK NDAK TAU JO GADANG OMBAK CALIEK KAPANTAINYO, KOK NDAK TAU JO GADANG KAYU CALIK KA PANGKANYO” Kehidupan mengajarkan aku untuk bersikap bisa menerima kenyataan pengalaman mengajarkan aku akan arti kejujuran kebenaran tak akan penah terkalahkan oleh satu apapun karna saat kejujuran itu berkata maka kebenaran akan mengungkapkan semuanya salah bagi mereka yang menyalahkan kan arti kejujuran .. salah bagi mereka yang tak memperdulikan kebenaransalah untuk mereka yang menutup mata telinga hati dan pikiran untuk mengetahui kenyataan kejujuran dan kebenaran. Dalam hidup ini butuh perjuangan. Dalam hidup ini perlu pengorbanan. Dan dalam hidup ini aku harus melakukan hal yang benar meskipun berbahaya!!! CINTA KEBAHAGIAAN KASIH SAYANG PERSAHABATAN TUMBUHNYA DARI HATI YANG TULUS. Aku akan mencintai orang yang mencitaiku dan akan menjaga mereka dengan sepenuh hati tidak akan menyakitinya dan lukai hatinya karna cinta semua akan terasa indah cuman GW yang bisa ngedapetin hatinya Saat hidup berjalan di luar rencana pasti ada sesuatu keajaiban di dalamnya. Hanya orang-orang yang bisa berfikir jernih yang akan mampu memunculkan ke ajaiban itu dan memahami bawah hidup itu misteri Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya. “Untuk melakukan suatu perubahan bukanlah tugas yg mudah. Kadang kita dihina, dicaci, diremehkan & bahkan difitnah. Kita harus berterimakasih kepada mereka untuk menunjukkan & membuktikan bahwa kita bisa. semua tantangan itu akan dapat teratasi.” Dimana kita berdiri tidak penting, yang penting mau kemana kita akan melangkah. Tentukan tujuan dari sekarang, cintai prosesnya dan mimpikan hasil terbaiknya! Berapa besar kepercayaan orang, ditentukan oleh seberapa besar kejujuran dan kredibilitas kita. Bangun kredebilitas dan tetaplah mengutamakan kebenaran hakiki yang tidak bisa ditawar lagi. Tidak peduli dengan latar belakang keluarga, yang penting kita mau melakukan sesuatu dan kita berada di jalur yang tepat dan mau tumbuh juga berkembang. Orang tua kita siapa itu tidak penting, terpenting kita mau jadi anak yang bagaimana. Tidak peduli masa lalu, yang penting hari ini, esok dan seterusnya. Tak perlu pikirkan buruknya masa lalu, hinannya kita di masa lalu, yang penting kita mau memikirkan dan berubah mulai sekarang untuk hari esok. Tidak peduli siapa diri kita di mata orang lain, yang penting kita mau melihat orang lain dari sisi terbaiknya dan mau melihat diri kita dari sisi terbaik dan terburuknya. Fokuslah pada kelebihan yang kita miliki. Sukses bukan berarti serba bisa! Buah yang akan kita petik, ditentukan dari bagaimana kita menanamnya. Lakukan yang terbaik dan tetaplah konsiten. Bagaimana sekarang kita berproses, maka inilah yang akan menentukan hasil akhir dari semuanya. Tuhan tidak pernah tidur, kuasanya tahu mana hamba-hambanya yang mau melakukan sesuatu dan bekerja keras, berdo’a dan meyakini bahwa tuhan akan ikut campur tangan untuk hal-hal yang diluar kemampuan kita. Tetaplah optimis dan lakukanlah yang terbaik. Seberapa besar mimpi kita itu tidak penting, yang penting seberapa besar sesuatu yang kita kerjakan dan seberapa tepat kita melakukannya. Timing! “Bukanlah seorang pemuda yang mengatakan INI BAPAK SAYA. Tapi pemuda adalah seorang yang mengatakan INILAH SAYA”
Pos ini dipublikasikan di Artikel. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar