Alasan Capres Berlatar Militer dan Berkarakter Tegas Layak Dipilih di 2014


Calon Presiden dari kalangan mantan tentara & yang mempunyai karakter tegas saat ini berpeluang besar memperoleh simpati masyarakat Indonesia. Mengapa? Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi hal tersebut, yaitu:

Masyarakat saat ini merindukan presiden yang tegas.
Melihat carut marut kondisi bangsa & negara kita saat ini dan kepemimpinan nasional yang kurang tegas (serta lemah), muncul kerinduan di masyarakat akan sosok pemimpin yang dianggap berani dan tegas.

Hal ini sangat sesuai dengan hasil survei LSN (Lembaga Survei Nasional) yang menyiratkan bahwa capres dari kalangan TNI masih disukai karena masyarakat saat ini merindukan sosok Presiden yang tegas. Direktur Eksekutif LSN Umar S. Bakry menyatakan bahwa tren capres dari kalangan TNI muncul karena dua faktor, yaitu konsolidasi demokrasi yang gagal menghadirkan pemimpin baik dan kekecewaan masyarakat terhadap kinerja Presiden bertahta. Kinerja Presiden yang dalam berbagai hal memperlihatkan sikap tidak tegas, ragu-ragu dan tidak berani mengambil risiko, semakin membulatkan keyakinan rakyat untuk memilih sosok capres yang tegas pada Pilpres 2014, ujar Umar.

Dua nama mantan Jenderal yang muncul dalam hasil survei nasional LSN terkait kandidiat capres pada Pilpres 2014 adalah Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto (29,9 persen) dan Jenderal TNI (Purn) Wiranto (29,1 persen).

Belum ada capres dari kalangan sipil yang menunjukkan karakter tegas.
Ini opini pribadi saya selaku admin blog ini. Dari sejumlah tokoh sipil yang belakangan santer meramaikan bursa calon Presiden RI 2014, saya belum melihat satu pun yang menunjukkan karakter tegas. Mungkin cuma Jusuf Kalla yang menurut saya paling tegas di antara calon kalangan sipil lainnya (seperti Mahfud MD, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarno Putri, Hatta Radjasa, Dahlan Iskan, Puan Maharani, Sri Mulyani, hingga Rhoma Irama). Akan tetapi, jika dibandingkan dengan salah satu calon Presiden yang berlatar militer, ketegasan seorang Jusuf Kalla menurut saya masih sedikit di bawahnya.

Capres berlatar militer cenderung punya jiwa nasionalisme dan patriotik yang sangat tinggi.
Seperti yang sudah saya tulis di Tips Memilih Calon Presiden RI 2014, bahwa tidak ada penggemblengan nasionalisme dan patriotisme sebaik di militer. Dengan bekal pengalaman & pendidikan selama masih aktif menjadi prajurit TNI hingga menjadi Perwira (selama belasan/puluhan tahun), calon Presiden yang memiliki latar belakang militer umumnya punya jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tidak perlu diragukan lagi kekuatannya.

Ini sangat penting sebagai modal untuk menjadi pemimpin negara yang sedang mengalami keterpurukan saat ini. Dengan nasionalisme dan patriotisme yang kuat, akan muncul panggilan jiwa yang sangat tulus untuk mengabdi kepada bangsa dan negara (sebagai Presiden RI). Apalagi di tengah pengaruh asing yang secara tidak kita sadari telah menjajah negeri ini!

Indonesia saat ini sangat rentan terhadap ancaman konflik berbau SARA.
Apa artinya? Jelas bahwa Indonesia butuh calon pemimpin yang berjiwa nasionalisme tinggi serta punya sifat negarawan. Dan itu mau tidak mau harus didapat dari tokoh/sosok yang bisa mengayomi dan yang dianggap dapat melindungi keberagaman (pluralisme) masyarakat Indonesia. Kita butuh sosok pemimpin yang tegas, berani, dan tidak mudah tunduk oleh kekuatan-kekuatan yang berusaha mengacaukan stabilitas nasional. Untuk saat ini, ketegasan tersebut lebih dimiliki oleh sosok capres dari kalangan militer (terutama salah satu capres yang menurut hasil sejumlah survei menjadi capres ideal bagi masa depan Indonesia).

Dengan bekal pengalaman selama masih aktif menjadi tentara, diharapkan akan lebih mudah meredam berbagai konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Koordinasi dengan aparat keamanan serta Intelijen di lapangan pun relatif lebih mudah dilakukan. Semua berkat pengalaman dan sisa pengaruh yang mungkin masih cukup besar dari sang calon berlatar militer tersebut, walaupun ia sudah tidak aktif di TNI.

Apakah itu berarti bahwa calon dari kalangan sipil cenderung lemah? Bisa jadi. Kalangan sipil relatif kurang punya power dan wibawa untuk dihadapkan dengan potensi konflik sosial yang diprediksi akan banyak terjadi nanti! Akhirnya, masyarakat pun butuh sosok pemimpin yang berkarakter tegas serta punya power (energi) besar + wibawa tinggi untuk menghadapi ancaman konflik berbau SARA tersebut.

Dan itu semua bisa didapat dari kalangan mantan militer (mantan tentara).

Capres berlatar militer punya dasar kepemimpinan yang sangat kuat.
Saya rasa, belum ada tempat penggemblengan kepemimpinan terbaik selain di militer. Dengan bekal pengalaman selama menempuh karir kemiliteran (mulai dari jenjang/pangkat prajurit, perwira menengah, hingga perwira tinggi), seorang calon dari latar TNI sudah dapat dipastikan memiliki basic leadership yang sangat kuat. Ini sangat penting sebagai modal memimpin bangsa dan negara sebagai Presiden kelak. Tapi bukankah kalangan sipil juga tidak menutup kemungkinan? Benar sekali. Tapi mengingat betapa besarnya tantangan bangsa Indonesia ke depan (ditambah situasi carut marut dan ancaman konflik horizontal berbau SARA), maka kepemimpinan yang kuat dari basic militer dipandang lebih cocok untuk kondisi saat ini (hingga beberapa tahun mendatang). Kecuali jika bangsa & negara ini sudah relatif makmur dan aman!

Tentang YHOHANNES NEOLDY, ST

Seberapa besar kita mengenal diri kita sendiri, tentunya hanya kita yang tau. Kita bisa berbicara A didepan orang mengenai diri kita. tapi bisakah kita mengatkan B pada Hati kita. tentunya tidak sejujurnya kita tidak dapat membohongi hati kita. kita suka terhadap sesuatu tapi dengan berbagai pertimbnagan kita malas mengungkapakan hal tersebut….kenapa dan mengapa??? tentunya hanya kita yang tahu. apakah sebegitu memalukannya hal yang kita inginkan sehingga kita tidak berani dan enggan mengungkapkannya. …saiYah… kLo suRuh descrIbe aBouT mY seLf.. gw seNdiri biNguNg.. seTiaP haRi aDa yG beRubaH.. eNTah yG baIk ataU yaNg buRux.. yG pasti gw bUkaN oRang yaNg meNgikuTi aRus.. BiaR kaN meReka di LUaR saNa beRmaiN deNgan maiNaNnya.. aKu deNgaN maiNaN ku seNdiri.. Gw kadaNg gILa kaDang meLankoLis kadaNg juga sTatis.. haNya terKadaNg hiduP ku teRLalu draMatis tuK ku ceRitaKan.. aKu oRang aNeH yG taK peRnah teRteBak oLeh Ku sendirI keMaNa jaLan yG ku tUju..HaL baRu.. aKu peMbuRu haL baRu.. di dUNia iNi banYak haL yg beLum ku keNaL.. MuNgkiN akaN ku haBis kaN hiduP ku uNTuK iTu daN bersEraH diRi seUtuHnya pada-Nya.. peTuaLaNg.. iTu meMaNg! oRaNg yG maLang.. Ku rasa aKu iNgiN puLaNg.. ke JaLan iTu.. BUkaN meLayaNg” spRti saaT ini.. aKu aneH.. peNuh deNgan diLemaTis.. taPi aKu taU siaPa aKu.. aH ribeT.. neoldy… neoldy… saMa saJa.. sILahkaN kaLIan yG meNiLai.. sUdaH banyaK Kok yaNg meniLai.. tesTi Ku saJa yG kaLIan baca tUk mengeNaL ku.. yG kadaNg giLa kadaNg aneH.. RibeTtttttttttt!!!!!!! PokoknYa yg pEngen taU gMn gW oR6nYa cobaLah utK l3bih deKaT..deKaT..DeKaT..Dekat..terUs..Terus..TerUs bElUm DeKat.. TRus dah ah BaHaYa terLaLu dEkaT……………….”WARNING” Lagi….. Saya lebih suka memulai dari bawah dan mendaki kepuncak dari pada memulai dari puncak dan harus tetap bertahan disana. Berbagai bunga serta kerikil dalam kehidupan ini telah sering aku rasakan, baik itu dalam bentuk cemoohan, cacian, sanjungan, sindiran, pujian, bahkan ada pula dukungan serta tekanan yang membuatku semakin hidup ini menjadi lebih bisa aku maknai. Tapi semua itu hanya pandangan orang dari luar saja, hati ini tak ada yang tau aku merasakan apa saat ini, sakitkah aku, pedihkan aku, teririskah aku atau senangkah aku, bahagiakan aku, ceriakah aku itu semua hanya hatiku yang membawa kemana aku harus melangkah mencari jalan yang benar2 lurus tanpa duri2. Meski kesedihan terus menggantung pada kelopak mata ini berusaha menarik terus dengan kuat air mataku untuk keluar dan terkadang tangisan itu tak bisa ku bendung sampai tersedu-sedu. Aku berjuang dengan tangnku sendiri hanya mama dan nenek ku yang perhatian untukku. Menghormati diri sendiri, mengenal diri sendiri, mengendalikan diri sendiri. Tiga ini saja mengarahkan hidup pada kekuatan yang berddaulat. Ingatlah kebaikan seseorang pada kita Lupakan kesalahan seseorang pada kita Ingatlah kesalahan kita pada orang lain dan Lupakan kebaikan kita pada orang lain jangan berdusta bila tak ingin didustai… Ketika Seseorang melukai hatimu, tulislah diatas pasir agar terhapus angin. Bila kebaikan yang terjadi, pahatlah di atas batu agar tidak terhapus oleh angin. Saat hidup berjalan di luar rencana pasti ada sesuatu keajaiban di dalamnya. Hanya orang-orang yang bisa berfikir jernih yang akan mampu memunculkan ke ajaiban itu dan memahami bawah hidup itu misteri. Kemandirian untuk mengisi waktu muda dengan hal-hal positif dan tidak takut akan adanya perbedaan. Serta kemandirian untuk selalu melahirkan kreatifitas dan inovasi dalam mencari penyelesaian permasalahan, tanpa berharap adanya kesempatan dari orang lain. “Dan jangan terlalu cepat menilai seseorang … apalagi baru bertemu atau cuma melihat dari jauh! Kenali dulu orang itu, baru menilai! Bak pitua urang minang, “KOK NDAK TAU JO GADANG OMBAK CALIEK KAPANTAINYO, KOK NDAK TAU JO GADANG KAYU CALIK KA PANGKANYO” Kehidupan mengajarkan aku untuk bersikap bisa menerima kenyataan pengalaman mengajarkan aku akan arti kejujuran kebenaran tak akan penah terkalahkan oleh satu apapun karna saat kejujuran itu berkata maka kebenaran akan mengungkapkan semuanya salah bagi mereka yang menyalahkan kan arti kejujuran .. salah bagi mereka yang tak memperdulikan kebenaransalah untuk mereka yang menutup mata telinga hati dan pikiran untuk mengetahui kenyataan kejujuran dan kebenaran. Dalam hidup ini butuh perjuangan. Dalam hidup ini perlu pengorbanan. Dan dalam hidup ini aku harus melakukan hal yang benar meskipun berbahaya!!! CINTA KEBAHAGIAAN KASIH SAYANG PERSAHABATAN TUMBUHNYA DARI HATI YANG TULUS. Aku akan mencintai orang yang mencitaiku dan akan menjaga mereka dengan sepenuh hati tidak akan menyakitinya dan lukai hatinya karna cinta semua akan terasa indah cuman GW yang bisa ngedapetin hatinya Saat hidup berjalan di luar rencana pasti ada sesuatu keajaiban di dalamnya. Hanya orang-orang yang bisa berfikir jernih yang akan mampu memunculkan ke ajaiban itu dan memahami bawah hidup itu misteri Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya. “Untuk melakukan suatu perubahan bukanlah tugas yg mudah. Kadang kita dihina, dicaci, diremehkan & bahkan difitnah. Kita harus berterimakasih kepada mereka untuk menunjukkan & membuktikan bahwa kita bisa. semua tantangan itu akan dapat teratasi.” Dimana kita berdiri tidak penting, yang penting mau kemana kita akan melangkah. Tentukan tujuan dari sekarang, cintai prosesnya dan mimpikan hasil terbaiknya! Berapa besar kepercayaan orang, ditentukan oleh seberapa besar kejujuran dan kredibilitas kita. Bangun kredebilitas dan tetaplah mengutamakan kebenaran hakiki yang tidak bisa ditawar lagi. Tidak peduli dengan latar belakang keluarga, yang penting kita mau melakukan sesuatu dan kita berada di jalur yang tepat dan mau tumbuh juga berkembang. Orang tua kita siapa itu tidak penting, terpenting kita mau jadi anak yang bagaimana. Tidak peduli masa lalu, yang penting hari ini, esok dan seterusnya. Tak perlu pikirkan buruknya masa lalu, hinannya kita di masa lalu, yang penting kita mau memikirkan dan berubah mulai sekarang untuk hari esok. Tidak peduli siapa diri kita di mata orang lain, yang penting kita mau melihat orang lain dari sisi terbaiknya dan mau melihat diri kita dari sisi terbaik dan terburuknya. Fokuslah pada kelebihan yang kita miliki. Sukses bukan berarti serba bisa! Buah yang akan kita petik, ditentukan dari bagaimana kita menanamnya. Lakukan yang terbaik dan tetaplah konsiten. Bagaimana sekarang kita berproses, maka inilah yang akan menentukan hasil akhir dari semuanya. Tuhan tidak pernah tidur, kuasanya tahu mana hamba-hambanya yang mau melakukan sesuatu dan bekerja keras, berdo’a dan meyakini bahwa tuhan akan ikut campur tangan untuk hal-hal yang diluar kemampuan kita. Tetaplah optimis dan lakukanlah yang terbaik. Seberapa besar mimpi kita itu tidak penting, yang penting seberapa besar sesuatu yang kita kerjakan dan seberapa tepat kita melakukannya. Timing! “Bukanlah seorang pemuda yang mengatakan INI BAPAK SAYA. Tapi pemuda adalah seorang yang mengatakan INILAH SAYA”
Pos ini dipublikasikan di Artikel. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar